Temen2 baru mau bikin kartu kredit dan saat sedang ngobrol-ngobrol saya jadi ingat kalo saya pernah punya pengalaman buruk dengan Debt Collector CC sebuah bank besar di Indonesia (selanjutnya kita sebut Bank X yaakkk..).
Jadi begini cerita tentang Debt Collector (DC) yang pernah saya alami,, Saya itu bekerja disebuah perusahaan di Semarang sebagai karyawan yang kebetulan tugasnya penerima telepon. Jado setiap telepon yang masuk pasti saya yang menerimanya lebih dahulu.
Nah kejadiannya berawal dari sebuah telepon dari siDC ini yang mengaku dari Bank X,, awalnya ramah menanyakan teman saya satu kantor (nanti kita sebut Mr. Y) dan minta untuk disambungkan. Kebetulan orangnya ada ditempat dan saya sambungkan,, dari nada bicara teman saya ini kedengarannya Mr. Y BT banget dapet telepon dr siDC,, tapi saya cuek-cuek aja ya ga ada urusan sama saya, bgitu saya pikir.
OOhhh ya untuk sekdar info Mr.Y ini pimpinan saya dikantor.
Semenjak telepon it siDC beberapa kali telepon kekantor, untuk mencari Mr Y,, mungkin penagihan CC milik Mr. Y dan hingga suatu ketika Mr. Y bosen ditelp terus sama siDC jadilah Mr.Y sering keluar kantor Masuk Pagi absen dan balik kekantor absen truss pulang ( Kantor kita ini juga memberikan layanan kredit, karena Mr.Y adalah pimpinan jadi sering keluar kantor untuk survey ataupun penagihan).
Kejadian buruknya ya saat Mr.Y jarang stay dikantor,, padahal siDC mencari-cari terus. awalnya si DC ramah sopan tapi setelah beberapa kali dia ga mendapati Mr.Y lewat telp marah-marahlah dia ga jelas,,bgini nich kutipan pembicaraan saya dengan si DC :
Saya : "Selamat pagi trimakasih telah menghubungi kami,,ada yang bisa saya bantu ?"
siDC : "Pagi mbak,, bisa bicara dengan Mr.Y??"
Saya : "Maaf Bapak ini dari mana??( meskipun saya tau ini dr siDC karena suaranya sama kaya yang kemarin-kemarin)
siDC: "Saya F dari Bank X"
Saya: "Baik pak F maaf Mr.Y sedang tidak ada ditempat,ada yang bisa saya bantu??"
siDC : "Dari Kemarin saya telpon kesini jam berapa saja ko Mr.Y ga pernah ada ditempat,,kemana dia??" (mulai menggila rupanya)
Saya : "maaf pak F, Karena Mr.Y disini adalah pimpinan dan kerjanya bnyak dilapangan jadi memang jarang dtempat pak, mungkin bapak bisa menghubungi ponselnya saja pak."
siDc : " Ga usah maaf-maafan, kamu dibayar berapa sama MR.Y untuk ngumpetin dia??"
Saya : " Maaf saya ga mengerti maksud bapak "
siDC : "Kelakuanmu kaya ibumu ya,, murahan dibayar Mr.Y aja mau..Berapa kamu dibayar,,saya bayar kamu lebih nanti!!! jadi wanita itu jangan murahan kelakuan anak sama ibu ko ga ada bedanya."
(Dia ini siapa??saya ga kenal,, ko nyangkut-nyangkutin ibu saya???tau apa tentang saya dan ibu saya???)
Karena ga kaget dengernya saya tutup teleponnya, baru aja saya tutup,,telepon sudah berdering lagi, saya angkat dan saya sapa seperti biasa tapi saya kembali dicaci maki. Hingga akhinya saya dan siDC ini selalu terlibat adu mulut yang ga ada henti ( Karena ga mungkin saya bales maki-maki atasan saya karena saya sudah dimaki-maki gara-gara dia.). Untuk pertama kalinya saya sampai menangis karena dimaki-maki dengan orang yang ga saya kenal dan dengan kata-kata yang sangat merendahakan saya dan keluarga saya.
Setiap hari dalam 1bulan itu saya selalu diterorr oleh si DC, saya suruh telpon rumah atau hape katanya tidak diangkat oleh Mr. Y saya suruh datengi kerumahnya tidak mau,, tapi terus menerus neror saya dengan kata-kata yang menyakitkan.
Sampai akhirnya saya bercerita kepada Mr.Y dan karena pada saat itu Mr. Y memang belum ada uang untuk melunasi hutangnya Mr. Y memberi saya saran untuk mengembalikan semua kata-kata siDC ini. akhirnya setiap siDC ini telepon dan maki-maki saya mengembalikan bahwa sebenernya dia yang udah rendah dr saya, dia makan uang dan memberi makan keluarganya dari hasil memaki orang yang sebenernya ga da sangkut pautnya dengan Debiturnya.
Semakin siDC ini keras kepada saya, saya semakin lembut dan semakin saya bolak-balikkan kata-katanya. sampai dia triak-triak sendiri dan sepertinya menggila sendiri. Sayapun semakin males mempertemukan dia dengan Mr.Y yang dia cari-cari, bahkan pernah ketika Mr.Y seharian dikantor dan siDc ini telpon saya bilang Mr.Y tidak ada, siDC jelas marah-marah tapi saya sich cuek. Karena saya ngikutin slogan "Anda Sopan Kami Segan". karena ga ada sopan-sopannya saya juga males kaliii bekerjasama!!!
Dan endingnya diawal bulan karena sudah tutup buku penaghan selesai siDC ini tidak pernah telepon lagi, dan menginjak tengah bulan ada telepon dengan suara sama mencari Mr. Y dan untungnya saat itu Mr.Y sudah dipindah tugaskan, disitu saya ambil kesempatan saya bilang ke siDC kalau Mr.Y sudah resign.
Hahahaha.... ga nyangka kalau Bank-Bank besar di Indonesia yang kalo didepan aja pelayanannya lembut sekali tapi dibelakang mereka busuk sekali, dan dari pengalaman saya ini saya tau bahwa DC yang telp itu selalu menggunankan nama samaran dan identitas mereka dicover oleh Bank besar yang melingkupi mereka makanya mereka hanya memaki-maki lewat telepon saja tapi tidak ada yang datang penagihan kerumah.
Jadi kalo trima telepon dari DC yang ga punya sopan kaya gini mending cuekin aja dech,, balikin semua yang dia tuduhkan ke kita untuk dirinya sendiri dengan nada lembut,,,biar dianya kesel sendiri denger tanggapan kita...